Keunikan Tari Sajojo – Memang benar apabila kita membicarakan tentang kumpulan keunikan yang ada pada hewan dan budaya khas Indonesia tidak akan ada habisnya. Namun pada kali ini kita akan membahas tentang fakta atau keunikan tari sajojo.
Tari sajojo merupakan tari yang berasal dari daerah Papua. Tari sajojo sangat sering digunakan untuk berbagai acara adat atau budaya, maupun acara hiburan. Tarian tradisional ini sangat populer pada kalangan masyarakat papua dan daerah lainnya.
Mengapa tari sajojo bisa sangat populer ? karena semua kalangan baik tua atau muda, laki-laki atau perempuan bisa memakai tari sajojo ini dengan sangat mudah tanpa adanya hambatan.
Tari Sajojo biasanya dimainkan oleh 30 hingga 50 orang atau lebih. Dari tarian ini kita semua dapat belajar tentang pergaulan yang menunjukan nilai-nilai kebersamaan, rasa toleransi, dan cinta kedamaian yang sangat tinggi.
Keunikan Tari Sajojo
Dalam keindahan tarian sajojo terdapat banyak sekali karakteristik ataupun fakta-fakta unik yang sangat baik untuk menambah ilmu pengetahuan kita. Dapat juga kita pakai untuk melestarikan budaya-budaya leluhur. Berikut ini kumpulan fakta atau keunikan tari sajojo.
1. Sejarah Tari Sajojo
Keunikan tari Sajojo yang pertama adalah sejarah tari sajojo. Keberadaan seni tari Sajojo yang meningkat pada daerah Papua hingga saat ini belum diketahui dengan detail, kapan terbentuknya tari Sajojo. Menurut dari beberapa sumber, tarian Sajojo pertama kali muncul pada tahun 1990 an.
Nama “Sajojo” berasal dari judul lagu pengiringnya yakni sajojo. Sedangkan Sajojo itu sendiri merupakan lagu khas daerah Papua yang bercerita tentang seorang gadis yang cantik yang di idolakan dan disukai oleh banyak cowok di kampungnya.
Tari sajojo ini terkenal dengan kebersamaan dan juga kekompakan saat menari. Hal tersebut melambangkan semangat gotong royong dan kebersamaan masyarakat Papua. Masyarakat papua sendiri menganggap kebersamaan adalah suatu hal yang bisa melahirkan kegembiraan.
2. Filosofi Tari Sajojo
Keunikan Tari Sajojo yang ke-2. Filosofi dari tari sajojo sendiri adalah tarian yang dilakukan ketika perang. Terlihat dari banyaknya bulu berwarna kuning yang tersisip pada hiasan kepala seorang Ondoafi (kepala adat di Papua)
Selain itu, Tari sajojo memiliki makna tarian yang menggambarkan semangat kebersamaan dan keceriaan. Itu semua bisa kita lihat saat para penari yang sedang melakukan tari sajojo dengan gerakan yang penuh dengan kekompakan dan seirama.
Sampai sekarang Papua adalah tempat yang penduduknya sangat memegang teguh nilai-nilai tradisi nenek moyang mereka. jadi tidak heran, jika kekayaan alam papua bisa memikat para investor dan terkenal sebagai surga dunia bagi para antropolog di dunia.
3. Gerakan Tari Sajojo
Keunikan Tari Sajojo yang ke-3. Gerakan tari Sajojo sangat nampak dari hentakan kaki yang sangat lincah bersemangat, dari gerakan awal hingga akhir gerakan. Tarian ini bisa ditampilkan dimana saja, bisa pada ruang maupun di ruangan terbuka seperti lapangan. Gerakan tari Sajojo terdiri dari beberapa gerak.
- Gerak masuk, yakni para penari membuat garis sejajar dan membuat formasi lingkaran.
- Gerak sekak tanah, yakni para penari membuat formasi lingkaran dan kepala di tundukan, sedangkan tangan mengiringi gerak kaki yang di hentakkan.
- merangkul, gerak kali ini adalah sekak tanah sambil merangkul penari lain.
- Gerak memukul sagu, yaitu gerakan tangan seperti menumbuk sagu dan di genggam. Tangan kanan di bawah dan tangan kiri di antara bahu, dan kepala mengikuti tangan.
- Gerak cendrawasih, yakni para penari membuat formasi segitiga dan kedua tangan yang membentuk seperti cendrawasih dimana siku tangan kanan mengarah ke samping kiri dan membentuk sayap cendrawasih.
- Gerak pacul tiga, yakni gerakan kaki dan tangan di silang. Jika tangan kanan di silang ke kiri maka tangan kiri di silang ke kanan sambil di angkat.
- Gerak memegang tempayan, yakni kedua tangan di pinggang dan kaki kiri menendang ke depan, sedangkan arah kepala mengikuti kaki.
- Gerak pulang, yakni penari berdiri tegak dan kedua kaki di rapatkan, tangan kiri di pinggang sedangkan untuk tangan kanan mengisyaratkan selamat tinggal ke penonton.
4. Alat Musik Iringan
Keunikan Tari Sajojo yang ke-4. Musik dalam tari bukan hanya sekedar iringan, akan tetapi musik adalah partner atau pasangan tari yang tidak boleh kita tinggalkan
Soedarsono
Musik pengiring yang dipakai tari Sajojo adalah musik eksternal. Seiring dengan berjalannya perkembangan zaman. Musik pengiring dalam tari Sajojo dikreasikan memakai musik instrumen. Berikut kumpulan alat-alat musik yang dipakai pada saat tari sajojo adalah.
- Gitar.
- Ukulele.
- Tifa.
- Bass akustik.
5. Properti Tari Sajojo
Keunikan Tari Sajojo yang ke-5. Jika kita membicarakan tentang properti yang ada pada penari sangatlah banyak. Properti tari merupakan bagian dari kelengkapan tari yang di pakai penari untuk terlihat lebih estetik dan juga berfungsi untuk memperdalam makna yang terdapat dalam tari tersebut. Berikut adalah:
a. Rumbai Penutup Kepala
Rumbai ini adalah penutup kepala penari sajojo. Penutup kepala ini terbuat dari Rumbai penutup kepala tersebut dari bahan ijuk, bulu burung Kasuari dan juga daun sagu kering. Sedangkan hiasan pada rumbai penutup kepala terbuat dari bulu kelinci.
Penutup ini juga berlapis kain yang mempunyai motif khas daerah papua. Lalu apakah fungsi mumbai penutup kepala pada tari sajojo ? tentu saja fungsinya hanyalah sebatas untuk memperindah kostum yang di pakai penari.
b. Gelang Rumbai
Gelang rumbai ini mempunyai bentuk yang menyerupai rok mumbai. Biasanya penari sajojo meletakkan properti atau aksesoris gelang mumbai ini pada bagian kaki dan bagian tangan. Bahan-bahan untuk membuat gelang ini antara lain adalah sebagai berikut ini:
- Ijuk
- Daun sagu kering
- Bisa juga memakai rafia
c. Kalung
Kalung ini biasanya terbuat dari kerang, taring babi dan gigi anjing. Pada kalung yang di pakai terdapat ikon liotin khas papua, seperti honal, burung cendrawasih, patung asmat, dan lain-lainnya. Liontinnya terbuat dari bahan kayu atau batu yang diukir.
Lalu bagaimana cara memakainya ? Cara pemakaian kalung pada penari sajojo adalah dengan menyilangkan kalung tersebut kepada tubuh penari.
d. Lukisan Khusus
Penari Sajojo menggunakan lukisan tubuh khusus yang memiliki makna tersendiri. Pada bagian mata dengan lukisan corak titik melingkari mata. Sedangkan pada bagian kedua kaki dan kedua tangan berbentuk motif etnis Papua yang bermakna sisik ikan.
Karena mata pencaharian masyarakat Papua umumnya adalah nelayan. Warna dari lukisan tubuh para penari ialah merah, putih, dan hitam yang berarti warna merah itu darah, putih itu tulang, sedangkan hitam itu kulit.
e. Tombak
Masyarakat papua sendiri sering menggunakan tombak dalam kegiatan sehari-hari seperti berburu hewan atau kegiatan lainnya. Akan tetapi tombak juga digunakan sebagai alat properti tari sajojo. Fungsi nya sebagai mempertegas gerakan saat menari atau media gerak para penari.
6. Pakaian Penari Sajojo
Untuk pakaian atau kostum adat Papua yang digunakan oleh penari tari Sajojo itu sendiri hampir sama seperti pakaian adat tradisional Papua lainnya. Kostum tari sajojo ini biasanya terbuat dari bahan daun yang kering, akar.
Akan tetapi seiring berjalannya zaman banyak juga orang yang memperindah kostum ini dengan berbagai aksesoris yang sudah kita bahas sebelumnya. Berikut kumpulan pakaian tari Sajojo :
a. Kemben
Kemben merupakan potongan kain untuk menutupi tubuh, baik terbuat dari kain bludru, batik, ataupun polos. Namun kemben pada busana tari Sajojo yang terhiasi oleh kayu rumbai-rumbai. Kemben dalam tari Sajojo hanya digunakan oleh Mace saja.
b. Rok Rumbai
Pakaian rok rumbai ini bentuk dan bahannya hampir sama dengan gelang mumbai, yang membuat berbeda adalah ukurannya. terbuat dari susunan daun kering dan dipakai dibagian tubuh bawah rok rumbai. Rok Rumbai pada tari Sajojo hanya digunakan oleh Mace (perempuan).
c. Koteka
Keunikan Tari Sajojo yang ke-7 Kostum ini mungkin hanya orang pedalaman papua saja yang masih memakainya. Koteka adalah bagian untuk menutupi bagian kelamin laki. Koteka sendiri berasal dari buah labu air tua yang sudah kering lalu bagian dalamnya, seperti biji dan daging buah dibuang.
Masukkan labu tua pada saat masa pengeringan agar tidak cepat membusuk sehingga bisa kita pakai untuk bahan utama koteka. Masyarakat memilih labu air yang sudah tua karena labu itu mempunyai tekstur yang keras sehingga lebih awet jika kita bandingkan dengan labu air muda.
Cara Memakai Koteka :
- Tegak Lurus. Pemakaian seperti ini menandakan bahwa laki tersebut masih perjaka atau belum pernah sama sekali melakukan hubungan intim dengan siapapun.
- Miring kekiri. Pemakaian koteka yang ini menunjukan dia dari kelas menengah dan juga sebagai keturunan dari Apendugogar (panglima perang).
- Miring kekanan. Pemakaian kali ini menandakan kejantanan pria sejati yang merupakan kelas atau ataupun seorang bangsawan.
7. Lirik Lagu Sajojo
Keunikan Tari Sajojo yang ke-7 adalah Lagu Sajojo sendiri sudah sangat populer, sehingga membuat kita sudah tidak asing lagi dengan liriknya. Kita bisa melakukan tari sajojo tanpa alat musik, akan tetapi tarian akan lebih terasa nikmat ketika digabung dengan alat musik.
Berikut Lirik Lagu Sajojo
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
Sajojo, sajojo
Yumanampo misa papa
Samuna muna muna keke
Samuna muna muna keke
Kuserai, kusaserai rai rai rai rai
Kuserai, kusaserai rai rai rai rai
Inamgo mikim ye
Pia sore, piasa sore ye ye
Inamgo mikim ye
Pia sore, piasa sore ye ye
8. Pola Lantai Tarian
Fakta atau keunikan tari sajojo ini lumayan rumit karena setiap tarian sudah pasti memiliki pola lantai yang berbeda. Biasanya pola lantai atau gerakan tari ini yang menjadikan keunikan tersendiri dalam sebuah tarian. Begitu pula dengan tari sajojo.
Tari Sajojo mempunyai pola lantai garis yang melengkung dan garis lurus. Pada saat pola lantai menjadi garis lurus para penari akan membuat formasi yang mirip dengan huruf V, berdiri sejajar horizontal dan berbaris secara vertikal atau membentuk zig-zag.
Sedangkan pada saat pola lantai membentuk garis melengkung para penari sajojo akan membentuk formasi lingkaran. Pola lantai yang digabungkan dengan gerakan akan menciptakan sebuah tari yang sangat indah.
9. Make Up Tari Sajojo
keunikan tari sajojo kali ini adalah Tata rias dalam tari sajojo memiliki ciri dan keunikan tersendiri. Penari laki-laki maupun perempuan biasanya diberikan riasan berwarna putih pada bagian tubuh dan Wajah, yakni pada hidung dan pipi. Untuk riasan seperti bedak, lipstik menyesuaikan.
10. Kegunaan Tari sajojo
Keunikan tari Sajojo yang terakhir adalah kegunaan atau fungsi tari sajojo. Tarian sajojo sendiri awalnya hanya untuk tarian adat masyarakat Papua. Namun dengan seiringnya perkembangan, Tari sajojo dapat difungsikan untuk menyambut tamu, atau untuk pembukaan acara festival.
Kesimpulan
Dapat kita ambil kesimpulan dari 10 keunikan tari sajojo yang sudah kita baca, yaitu tari sajojo berasal dari papua, tarian ini dapat dimainkan dengan banyak orang tanpa perlu khawatir tua ataupun muda, laki-laki ataupun perempuan.
Selain itu pakaian, seperti rok rumbai, koteka, dan juga alat musik juga kita butuhkan untuk menambah suasana keseruan saat mengadakan tari sajojo. Demikian lah kumpulan keunikan tari sajojo kebanggaan masyarakat Papua. itulah beberapa keunikan tari Sajojo