Fakta Elang Jawa – Elang jawa atau Nisaetus bartelsi biasanya juga disebut dengan nama Javan Hawk Eagle. Burung satu ini adalah hewan endimik indonesia. Tentu saja elang jawa masih termasuk dalam kerabat spesies elang seluruh dunia. Elang jawa merupakan spesies burung elang berukuran sedang.
Pada jaman dahulu Elang jawa dapat kita temukan pada berbagai daerah seperti hutan-hutan dan lereng gunung yang terdapat pada pulau Jawa. Akan tetapi pada masa sekarang Elang jawa termasuk dari hewan yang yang sulit kita temukan, bahkan sekarang terancam punah. Hal itu di sebabkan dari berbagi faktor.
Kerajaan | Animalia |
Kelas | Aves |
Ordo | Accipitriformes |
Famili | Accipitridae |
Spesies | Nisaetus Bartelsi |
Genus | Nisaetus |
Filum | Chordata |
Kali ini kita akan membahas tentang Elang jawa dan juga tidak lupa ada beberapa ciri-ciri, manfaat dan tidak lupa fakta elang jawa. Mungkin salah satu dari kalian semua akan terkejut dengan fakta elang jawa ini. Berikut ini daftar fakta menarik elang jawa :
Fakta Elang Jawa

Setiap hewan pasti memiliki keunikan, kelebihan, dan kekuranganya masing-masing. Berikut ini merupakan kumpulan dari keunikan dan fakta Elang jawa yang jarang sekali di ketahui banyak orang dan sangat mengejutkan :
1. Elang jawa Menjadi Lambang Negara, Yaitu Garuda
Fakta Elang Jawa yang Pertama Menurut para pakar Elang Jawa dijadikan Garuda Pancasila karena jambulnya yang begitu unik untuk melambangkan negara Indonesia yang memiliki berbagai keberagaman dalam budaya.
Elang jawa menjadi lambang dari negara Indonesia yaitu Garuda Pancasila serta memiliki semboyan Bhineka Tunggal Ika (Berbeda beda tapi tetap satu). Perancang akhir dari lambang garuda indonesia adalah Sultan Hamid II. Pada setiap lambang nye memiliki arti dan filosofi, berikut ini penjelasanya :

Garuda
- Garuda merupakan makhluk mitologi kuno dalam sejarah indonesia, Garuda di gambarkan sebagai kendaraan atau tumpangan dewa wisnu. Yang mana makhluk mitologi kuno ini ememiliki bentuk menerupai elang jawa dan rajawali. Garuda dipakai sebagai lambang negara untuk mengambarkan bangsa yang kuat dan besar.
- Memilki warna keemasan yang memiliki arti kejayaan dan juga kekuatan
- Garuda mempunyai paruh, sayap, ekor, dang cakar yang memiliki arti kekuatan dan tenaga pembangunan
- Jumlah bulu pada setiap bagian garuda memiliki arti sebagai berikut
- 17 helai bulu yang terdapat pada setiap bagian sayap memiliki arti tangal 17 hari kemerdekaan
- 8 helai bulu pada bagian ekor memiliki arti bulan ke-8 yaitu pada bulan Agustus
- 19 helai bulu pada bagian bawah perisai atau pada pangkal ekor dan45 helai bulu pada bagian leher. memiki arti tahun 1945.
Perisai Pada Dada Garuda
- Perisa adalah tameng atau pelindung sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai peradaban dan kebudayaan dari senjata, yang melambangkan perjuangan, pertahanan diri untuk menggapai tujuan
- Pada tengah perisai terdapat garis tebal yang memiliki makna garis khatulistiwa yang terbentang dari timur sampai barat
- Warna dasar pada ruang perisai berupa merah dan putih yang berarti bendera Indonesia, sedangkan baguan ruang tengah memiliki warna dasar hitam
- Terdapat gambar pada setiap ruang dan juga lima sila yang menjadi dasar negara Indonesia, sebagai berikut penjelasanya:
- Lambang pada bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima berlatar warna hitam. Sebagai sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa
- Lambang tali rantai bermata bulatan dan persegi pada bagian kanan bawah perisai berlatar warna merah. Sebagai sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Lambang pohon beringin pada bagian kanan atas perisai berlatar warna putih. Sebagai sila Ketiga: Persatuan Indonesia
- Lambang kepala banteng pada bagian kiri atas perisai berlatar warna merah. Sebagai sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Lambangkan kapas dan padi pada bagian kiri bawah perisai berlatar warna putih. Sebagai sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pita Dengan Tulisan Bhineka Tunggal Ika
- Semboyan Bihineka Tunggal Ika merupakan kutipn dari kitap Kakawin karya dari Mpu Tantular. setiap katanya memiliki arti, kata Bhineka berarti berbeda-beda, kata Tunggal berarti satu, dan Ika berarti itu. secara harfiah memang Bhineka Tunggal Ika berarti “Berbeda-beda Satu Itu”, akan tetapi secara makna adalah berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan.
- Semboyan Bhineka Tunggal Ika digunakan untuk mengambarkan persatuan dan juga kesatuan bangsa indonesia.
2. Elang Jawa Hewan Yang Sangat Setia
Fakta Elang Jawa kali ini cukup menarik untuk kita, karena Elang jawa merupakan hewan yang setia pada satu pasanganya. Hal itu disebut dengan istilah monogami, itu semua bisa kita lihat kesetiaan elang jawa pada saat mengasuh anakan.
Elang jawa indukan dan juga jantan akan berkoordinasi dengan baik untuk merawat anaknya. Contohnya seperti bergantian pada saat mencari makan dan bergantian menjaga anak di sarang. Hmmm bagaimana nih guys Elang jawa aja setia masa kalian tidak setia sih..
3. Hewan Yang Terancam Punah !
Burung elang jawa termasuk dalam daftar hewan yang terancam punah penyebabnya adalah banyaknya pemburuan yang dilakukan manusia dan habitatnya semakin berkurang. selain Faktor itu, elang jawa juga hanya bertelur dua tahun sekali, yang mana pada saat bertelur hanya terdapat 2 sampai 3 telur saja.
Pada tahun 2019 populasi yang dimiliki Elang jawa hanya terdapat 22 ekor saja, sedangkan pada tahun 2020 terjadi peningkatan sebanyak 5 ekor menjadi 27 ekor. 27 ekor tersebut tersebar pada kawasan Bromo tenger semeru. sebanyak 10 ekor telihat pada Site Coban Trisula,14 ekor pada Site Bendolawang dan 3 ekor di luar kedua site.
Populasi elang jawa pada tahun 2020 meningkat disebabkan karena efek dari terjadinya pandemi COVID-19, selain itu rumput-rumput pada kawasan tempat elang jawa juga mulai tumbuh dengan subur.
Selain itu Elang jawa termasuk hewan yang dilindungi oleh pemerintah seperti peraturan Pemerintah Nomor 7 pada Tahun 1999 telah menyatakan bahwa setiap perburuan, penangkapan, dan jual beli elang jawa adalah perbuatan yang ilegal.
4. Hanya Terdapat Pada Pulau Jawa

Elang jawa hanya meminati pohon untuk tempat sarang mereka yang berada pada ketingian 1.100 meter di atas permukaan lau dengan kartografi lereng yang lumayan curam, derada dekat dengan anak sungi, dan berjarak 500 meter dari tempat terbuka.
Elang jawa biasanya meletakan sarangnya pada pohon saninten (Castanopsis argentea) yang memiliki ketinggian 30 meter. akan tetapi sarangnya terdapat pada ketingian 20 sampai 30 meter dari permukaan tanah. Burung satu ini hanya dapat kita temukan pada pulau jawa looh.
Selain itu tidak memungkinkan kita dapat menemukan elang jawa pada Gunung Salak, Gunung Gede Pangrango, Papandayan, Patuha apabila di jawa barat. Untuk daerah jawa tengah pada Gunung Muria, Gunung Lawu, dan Gunung Merapi, sedangkan Jawa timur pada Alas Purwo, Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru dan Wilis.
5. Pandai Dalam Berburu

Burung Elang Jawa termasuk dalam hewan yang karnivora, yaitu hewan pemakan daging, seprti Ayam kampung, burung kecil, Tupai dan berbai reptil. Untuk mendapatkan mangsa burung elang jawa mengunakan pengelihatan yang tajam dan kepekaan.
Pada saat berburu elang jawa akan bertenger pada pohon yang tinggi untuk mengintai mangsanya. setelah mendapatkan mangsa dia akan memanfaatkan cengkraman kedua kakinya yang kuat untuk menangkap dan mencabik mangsanya.
6. Musim Kawin Elang Jawa

Periode musim kawin Elang jawa terjadi pada bulan januari hingga bulan juni. Dengan rata-rata perkawinan dua tahun sekali. Hewan ini termasuk dalam hewan vivipar atau hewanyang bertelur.
Selain itu juga dalam satu periode musim kawinyang yang terjadi pada bulan januari hingga juni umumnya elang jawa hanya bertelur dua sampai tiga telur saja.
Waktu yang diperlukan untuk telur dapat menetas selama 47 hari, setelah menetas anakan masih tinggal pada sarang. Dan setelah itu anaknya akan dirawat oleh sang induk dan jantan secara bergantian.
Indukan Elang jawa akan membuat sarang dari bahan ranting yang tersusun dan akan diletakan pada pohon dengan ketinggian 20 sampai 30 meter.
7. Penguasa Langit Jawa
Elang jawa menjadi penguasa langit jawa karena memiliki karisma yang berwibawa, jiwa yang kuat, pandai bertarung, sangat menawan, dan setia dalam hubungan berpasangan.
Selain itu manfaat elang jawa adalah untuk mengurangi hama atau tikus yang dapat merusak lahan pertanian, dan dapat menarik turis-turis yang mana hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan ekonimi masyarakat yang terdapat pada pulau jawa.
Ciri-Ciri Elang Jawa

Fakta elang Jawa. Elang jawa tentu memiliki ciri-ciri yang sangat khas, berikut ini daftar ciri-ciri elang jawa:
- Ciri khas jambul dengan panjang 12 cm, kurang lebih ada 4 helai
- Berukuran sedang
- Mempunyai rentang sayap selebar 110 sampai130 cm
- Mempunyai tubuh dengan panjang 55 sampai 70 cm
- Bunyinya nyaring dan tinggi
- Mempunyai kumis berwarna hitam kelam
- Bulu pada bagian kepala berwarna merah kecoklatan
Manfaat Dari Elang Jawa
Tidak hanya keunikan dan fakta elang jawa saja yang perlu kitaketahui, akan tetapi juga harus mengetahui manfaatnya juga:
- Untuk penyeimbang ekosistem yang ada
- Sebagai pembasmi hama, seperti Tikus. hal itu sanagat berguna untu lahan pertania yang ada
- Menarik wisatawan mancanegara. dengan adanya Elang jawa ekonomi daerah akan berkembang dengan sangat baik, bahkan sangat pesat
- Untuk hewan peliharaan. Elang jawa bagus untuk kita pelihara, akan tetapi perbuatan tersebut sangat ilegal untuk kita. karena sudah ada peraturan pemerintah yang melarang.
Satu pemikiran di “Keunikan Dan Fakta Burung Elang Jawa”
mantapuuuu…. jawa punya lah…